HAIIIIIIIIIIIIII PEOPLEEEEEEEEEE

WADUHHHHH LAMA BANGET RASANYA UDAH GAK NULIS DI BLOG HIKSSSS

BEGINILAH KESIBUKAN MENJADI SEORANG KELAS 12 WADUH BIKIN PUYENGGGG

*ceritanya excited* #capslockgaknahan

Well, di post kali ini gue mau sharing pengalaman gue mengikuti lomba fotografi untuk PERTAMA KALINYA. IYA, INI YANG PERTAMA dan mudah-mudahan gak yang terakhir deh u,u

Jadi lomba ini itu diselenggarain sama Dinas Kebudayaan Kota Denpasar beserta Kader Pelestari Budaya. Lomba ini merupakan serangkain dari kegiatan Denpasar Festival atau gaulnya "DenFest" muehehehe.

Pertamanya gue agak ragu sih ngikutin ini lomba, soalnya gue amatir dan cupu banget soal fotografi. But. berhubung ini lomba gratis dan temen gue jadi panitianya, yaudeeee gue coba-coba aja ngikutin.

Well, dari sekolah gue sendiri cuman ada 4 orang yang ikut termasuk gue. Dan gue minder abis.

Karena 3 orang temen gue ini rasanya udah pro banget, dilengkapi dengan kamera dan lensa yang gak kalah pro. Sementara gue masih cupu, amatir, hanya berbekal kamera Nikon D3000 dengan lensa standar. Huft ajadeh. Udah pesimis duluan, belom lagi liat peserta lain. Jago-jago banget. Rasanya gue pengen nyebur ke kali dan menghanyutkan diri ajadeh.

Untung gue punya mama yang super supportive nih. Soalnya dia yang selalu kasih semangat dan advice supaya gak pesimis berhubung dia juga yang dorong gue untuk ikutan ini lomba. hihihi thanks mom :*

Well, tanpa banyak cingcong lagi. Langsung aja ke inti cerita.

Tema lomba ini thu: Bingkai Kosmopolitan dalam Euforia Lokal Genius dengan Perspektif Zona Z Kota Denpasar.

Oke temanya panjang. Jadi maksud tema ini thu sebenernya cuma apa sih gambaran adanya euforia budaya yang berlebihan yang menghilangkan makna asli dari budaya itu sendiri dengan fokus objek di zona z kota denpasar.

Zona Z ini sendiri yaitu kawasan di kota Denpasar yang membentuk huruf Z kalo disambungin yang dimana merupakan tempat bersejarah dalam pembentukan kota Denpasar. Kawasan ini juga disebut kawasan budaya. Nah zona z ini melingkupi: Puri Pemecutan, Pura Maospahit, Kawasan Gajah Mada sampai Catur Muka, dan Puri Satria.

Lomba ini kita dikasih waktu selama 4 jam buat jalan kaki di seputar wilayah zona z buat hunting foto. Enaknya, ada 1 pos dimana kita bisa klinik fotografi alias bisa tanya-tanya gitu kalo bingung tentang foto apa yang mau diambil dan sebagainya berhubung ini lomba foto jurnalistik bukan fotografi seni atau media *gitu kalo gak salah om-om di klinik fotografi bilang wkwkwk*

Foto Jurnalistik ini gak cuma ngeliat keindahan foto tapi juga pesan dan konsep foto itu sendiri. Jadi gak bisa asal jepret. Sebelum jepret harus mikir konsep dan pesan apa yang mau disampein lewat foto. Menurut om yang di klinik fotografi; fotografi seni itu dari mata turun ke hati, bergerak ke tangan untuk mengambil gambar. kalo foto jurnalistik itu dari mata ke otak, bergerak ke tangan untuk mengambil gambar berisi pesan dan konsep. Ribet ya? Jujur gue gak tau persis gimana, tapi setelah nanya-nanya jadi ngerti.

Di lomba ini gue gak begitu peduli menang apa enggak, tapi seneng banget karena bisa dapet pengalaman baru dan ilmu yang gak kalah penting. Tapi jujur gue pengen masuk 10 besar, gue gak mikirin hadiahnya sih sumpah, cuma gue pengen banget foto hasil karya gue dipajang di pameran foto pas denfest ;') hehehehehe walaupun awalnya ragu ikutan ;p

Dari keseluruhan wilayah zona z, yang paling banyak menarik perhatian gue untuk di foto itu di wilayah gajah mada sampai catur muka. Terutama di Pasar Badung. Nah ini beberapa foto yang gue ambil ketika menjelajah Zona Z Kota Denpasar. 

HAIIIIIIIIIIIIII PEOPLEEEEEEEEEE

WADUHHHHH LAMA BANGET RASANYA UDAH GAK NULIS DI BLOG HIKSSSS

BEGINILAH KESIBUKAN MENJADI SEORANG KELAS 12 WADUH BIKIN PUYENGGGG

*ceritanya excited* #capslockgaknahan

Well, di post kali ini gue mau sharing pengalaman gue mengikuti lomba fotografi untuk PERTAMA KALINYA. IYA, INI YANG PERTAMA dan mudah-mudahan gak yang terakhir deh u,u

Jadi lomba ini itu diselenggarain sama Dinas Kebudayaan Kota Denpasar beserta Kader Pelestari Budaya. Lomba ini merupakan serangkain dari kegiatan Denpasar Festival atau gaulnya "DenFest" muehehehe.

Pertamanya gue agak ragu sih ngikutin ini lomba, soalnya gue amatir dan cupu banget soal fotografi. But. berhubung ini lomba gratis dan temen gue jadi panitianya, yaudeeee gue coba-coba aja ngikutin.

Well, dari sekolah gue sendiri cuman ada 4 orang yang ikut termasuk gue. Dan gue minder abis.

Karena 3 orang temen gue ini rasanya udah pro banget, dilengkapi dengan kamera dan lensa yang gak kalah pro. Sementara gue masih cupu, amatir, hanya berbekal kamera Nikon D3000 dengan lensa standar. Huft ajadeh. Udah pesimis duluan, belom lagi liat peserta lain. Jago-jago banget. Rasanya gue pengen nyebur ke kali dan menghanyutkan diri ajadeh.

Untung gue punya mama yang super supportive nih. Soalnya dia yang selalu kasih semangat dan advice supaya gak pesimis berhubung dia juga yang dorong gue untuk ikutan ini lomba. hihihi thanks mom :*

Well, tanpa banyak cingcong lagi. Langsung aja ke inti cerita.

Tema lomba ini thu: Bingkai Kosmopolitan dalam Euforia Lokal Genius dengan Perspektif Zona Z Kota Denpasar.

Oke temanya panjang. Jadi maksud tema ini thu sebenernya cuma apa sih gambaran adanya euforia budaya yang berlebihan yang menghilangkan makna asli dari budaya itu sendiri dengan fokus objek di zona z kota denpasar.

Zona Z ini sendiri yaitu kawasan di kota Denpasar yang membentuk huruf Z kalo disambungin yang dimana merupakan tempat bersejarah dalam pembentukan kota Denpasar. Kawasan ini juga disebut kawasan budaya. Nah zona z ini melingkupi: Puri Pemecutan, Pura Maospahit, Kawasan Gajah Mada sampai Catur Muka, dan Puri Satria.

Lomba ini kita dikasih waktu selama 4 jam buat jalan kaki di seputar wilayah zona z buat hunting foto. Enaknya, ada 1 pos dimana kita bisa klinik fotografi alias bisa tanya-tanya gitu kalo bingung tentang foto apa yang mau diambil dan sebagainya berhubung ini lomba foto jurnalistik bukan fotografi seni atau media *gitu kalo gak salah om-om di klinik fotografi bilang wkwkwk*

Foto Jurnalistik ini gak cuma ngeliat keindahan foto tapi juga pesan dan konsep foto itu sendiri. Jadi gak bisa asal jepret. Sebelum jepret harus mikir konsep dan pesan apa yang mau disampein lewat foto. Menurut om yang di klinik fotografi; fotografi seni itu dari mata turun ke hati, bergerak ke tangan untuk mengambil gambar. kalo foto jurnalistik itu dari mata ke otak, bergerak ke tangan untuk mengambil gambar berisi pesan dan konsep. Ribet ya? Jujur gue gak tau persis gimana, tapi setelah nanya-nanya jadi ngerti.

Di lomba ini gue gak begitu peduli menang apa enggak, tapi seneng banget karena bisa dapet pengalaman baru dan ilmu yang gak kalah penting. Tapi jujur gue pengen masuk 10 besar, gue gak mikirin hadiahnya sih sumpah, cuma gue pengen banget foto hasil karya gue dipajang di pameran foto pas denfest ;') hehehehehe walaupun awalnya ragu ikutan ;p

Dari keseluruhan wilayah zona z, yang paling banyak menarik perhatian gue untuk di foto itu di wilayah gajah mada sampai catur muka. Terutama di Pasar Badung. Nah ini beberapa foto yang gue ambil ketika menjelajah Zona Z Kota Denpasar.