<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/2308009451134004745?origin\x3dhttp://rizky-giri.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
© rizky-giri.blogspot.com | 2010-now

Website Visitor Counters




Jumat, 30 November 2012

Fri[END]?


comment goes here >>> 1 lovely notes


 FRI(END)?
Pasti pada bingung baca judul post gue kali ini.
Kenapa friend tapi di end nya dikurung? penasaran? yaudah cekidot aja

Dalam kehidupan ini, kita pasti punya yang namanya teman.
Seburuk apapun kita, pasti akan ada orang-orang yang pro sama kita, yang kita sebut mereka sebagai teman.
Tapi, pernahkah kita terpikir bahwa bisa saja, teman-teman yang dekat dengan kita bukanlah teman sejati. Melainkan, menjadikan kita sebagai teman hanya untuk kedok?
Kedok disini yang dimaksud bukan kedok sebagai penjahat atau hal-hal jahat lainnya. Yang dimaksud disini adalah bahwa mereka menjadikan kita teman karena mereka "memerlukan" kita (ya, dalam tanda kutip).
Hal seperti itulah yang mungkin gue alami sekarang. Friends in need. Temen yang cuma ada wakktu ngebutuhin kita doank, kalo gak dibutuhin, yaudah, kita ditinggal, gak dianggep.
Sebenernya, orang-orang macem gitu pantes gak sih dibilang temen? Menurut gue, enggak. Orang-orang kayak gitu gak ngerti apa arti pertemanan sesungguhnya. Mereka berpikir, "gue temenan ama elo ya karena gue perlu keuntungan dari lo, kalo enggak bisa kasih gue untung, gak usah temenan". Ya seperti itulah.
Menurut temen sebangku gue, namanya winda (dan dia emang "temen" gue, bukan friends in need ya), jika samplenya adalah sebuah kelas, maka akan ada 3 kelompok disana.

1. Kelompok paling bawah (kata dia) adalah orang-orang semacem dia. Orang yang mentingin yang namanya temen dan pertemanan. Sekaligus adalah orang yang paling sering dimanfaatin dan di-friends in need-in karena mereka peduli banget sama temen dan tipe orang gak enakan. Tapi, menurut gue, apa yang dia bilang itu terlalu ngenes. Kasian juga, mereka sebenernya baik, cuma sering dimanfaatin. Di dalam kelompok ini, dibagi lagi jadi 2 golongan. Golongan yang kaya, sama yang gak punya apa-apa (kata winda). Yang kaya ini, dimanfaatin ya untuk dinikmatin barang-barangnya, duitnya. Biasanya itu yang terjadi di jaman sekarang ini. Sedangkan yang gak punya apa-apa ini, ya biasanya jadi bahan olok-olok, atau kasarnya dijadiin 'babu'. Kenapa? Karena biasanya yang gak punya apa-apa ini biasanya polos, jadi kalo disuruh-suruh tapi dengan kedok "minta tolong" ya dia mau-mau aja, karena tipe orang ini bener-bener yang namanya gak enakan kalo sama oranglain. Kasian juga.

2. Kelompok kedua, di tengah-tengah, yaitu orang-orang tipe gue (menurut winda juga nih, dia ambil contoh gue, karena yang paling deket dan nyata sih, kata dia-_-) kenapa? Tipe orang di kelompok kedua ini adalah tipe orang yang seimbang, di sebuah kelas, mereka termasuk orang-orang yang cukup pinter, tapi....mereka juga gak cuma mentingin pelajaran dan nilai disekolah doank, mereka juga peduli sama yang namanya temen dan pertemanan. Menurut winda, tipe kelompok kedua ini biasa berteman akrab dengan tipe kelompok pertama. (Yup gue setuju.)

3. And the last but not least, kelompok ketiga, yaitu golongan yang paling atas dalam piramida pertemanan. Mereka yang termasuk didalamnya adalah orang-orang yang SANGAT mementingkan pelajaran dan nilai dikelas. Akibatnya? Mudah sekali untuk ditebak, kelompok ketiga ini cenderung suka memilih-milih teman. Ya, jelas saja, kebanyakan orang-orang pintar HANYA MAU berteman dengan sesama orang pintar. Kan mereka mikirin banget yang namanya pelajaran dan nilai tuh, jadi gak mau rugi lah kalo harus bertemen sama orang yang standar-standar aja. Dan tipe kelompok ketiga ini lebih parahnya lagi adalah mereka lah yang kebanyakan "friends in need". Ke siapa? Ke orang-orang tipe kedua dan pertama. Ketika tipe ketiga ini tidak mempunyai teman, atau temen sesama pinternya lagi gak ada, ya ujung-ujungnya pasti kita-kita di tipe kedua dan pertama inilah yang dicari. Didatengin buat dimanfaatin. Disuruh nganter kesana lah, kesitu lah. Trus ketika misalnya tipe kedua dan pertama ini punya keahlian lebih (tentunya bukan bidang akademik, biasanya di bidang lain spt olahraga, ict, seni, dan sejenisnya), pasti dimanfaatin untuk disuruh ngajarin. Emang gak ada salahnya sih untuk meminta pertolongan ke temen yang lebih bisa, atau mengajari temen yang minta bantuan, tapi, ada saatnya hal itu gak lazim terjadi. Terlalu terlihat kalo mereka itu cuma dateng pas lagi perlu aja. Oke, kedengerennya sih emang gak manusiawi banget ya gue ngomongnya, tapi gue sendiri ngalamin hal ini, dan rasanya sakit banget man. Pas gak diperluin aja, mana ada yang peduli sama gue? Mana ada yang ngeh kalo gue itu ada dikelas itu? Pas udah perlu aja, semua ajaaaaaaaaaa nyari gue, terutama manusia-manusia di kelompok ketiga ini. Huh.

Jadi, ada kalanya kita boleh tidak menyukai seseorang dengan alasan mereka suka meng-friends in need-kan. Karena menurut gue, didatengin cuma buat dimanfaatin itu sama gak manusiawinya sama ngedislike orang atau ngebully. Karena friends in need adalah contoh kecil dari adanya bully. Gak percaya? Coba pikir, ketika kamu tidak diperlukan saat itu, adakah yang mau ngedenger pendapat lo? Ada yang peduli sama lo? Gak. Tapi, ada kalanya mereka sangat membutuhkanmu, mereka akan dengan susah payah membujuk agar lo mau membantu. Kita sebagai manusia memang wajib dan perlu menjaga hubungan baik dengan orang sekitar, membuat banyak pertemanan, tapi ada saatnya ketika kita juga perlu memikirkan diri kita apakah kita bisa selalu dijadikan "pelarian" seperti itu atau tidak. Karena kita juga butuh teman yang sejati, temen yang bener-bener temenan sama kita itu tulus, gak sekadar cari untung.

Dan dimana sebenarnya semua pertemanan jika didasari dengan rasa senang, tulus dan ikhlas maka akan ada keuntungan-keuntungan itu dengan sendirinya, gak perlu dicari-cari sampe harus memanfaatkan oranglain.

So, segitu aja dulu post gue kali ini, semoga bermanfaat buat kita semua ;)

Remember, NO FRIENDS IN NEED ANYMORE yaaaa....

Label: , , , , , ,

...